Iri
Hati Or Dengki
Penyakit iri hati atau dengki memiliki beberapa penyebab adapun penyebab utamanya karena orang yang memiliki sifat dengki atau iri merasa bahwa dirinya yang paling baik, tidak ada satupun orang yang boleh melebihi kebaikan yang dimilikinya, seperti kekayan, ilmu , jabatan, kecantikan/ketampanan, dll. Apabila ada seseorang yang melebihi kebaikannya, orang dengki tersebut akan berusaha untuk menyingkirkan orang tersebut. Maka dari itu orang dengki enggan melakukan kebaikan. Selain itu penyebab iri hati atau dengki karena adanya kebencian dan permusuhan.
Memiliki sifat iri hati atau dengki
memiliki beberapa bahaya, diantaranya :
1. Dapat merusak taatnya seseorang
kepada Allah, karena sifat iri hati atau dengki dapat menghilangkan kebaikan
yang dimiliki orang tersebut.
2. Dapat mendatangkan perbuatan
maksiat, karena orang yang iri hati pada orang lain tidak akan ada habis –
habisnya untuk menjelek – jelekkan orang yang tidak disukai, bahkan bisa
melakukan fitnah.
3. Tidak mendapat syafa’at dari
Rasulullah SAW dhari kiamat, karena orang yang sering iri hati dan suka mengadu
domba tidak termasuk umat Rasulullah SAW.
4. Akan masuk neraka, karena dalam
suatu hadis disebutkan beberapa orang akan masuk neraka sebelum dihisab
(penghitungan amal perbuatan), yaitu :
a. Kepala negara / pejabat yang tidak dapat dipercaya
b. Pejabat yang sombong
c.
Pedagang yang melakukan riba
d.
Orang yang tidak mau menuntut ilmu
e.
Orang yang iri hati
5. Menyebabkan kerasnya hati
Setiap orang normal pasti ingin terhindsar
dari sifat iri hati atau dengki. Agar terhindar dari sifat iri hati hendaknya
kita melakukan hal – hal berikut :
·
Menjaga emosi dan hawa nafsu
·
Mensyukuri apa yang telah diberikan Allah
·
Berbicara seperlunya
·
Selalu mengingat Allah
·
Begaul dengan orang baik
·
Memperbanyak dzikir kepada Allah
Iri hati atu dengki yang boleh dilakukan
ada 2 hal, yaitu : dalam hal bersedekah dan ilmu. Hal tersebut sesuai dengan
sebuah hadis yang artinya : ” Tidak ada iri hati kecuali terhadap dua perkara, yakni
seorang yang diberi Allah harta lalu dia belanjakan pada jalan yang benar, dan
seorang diberi Allah ilmu dan kebijaksaan lalu dia melaksanakan dan
mengajarkannya.” (HR. Bukhari)









0 komentar:
Posting Komentar